Hai....hai....hai..
aku manu bagi cerita rakyat nusantar nih..
ada yang mau??langsung aja deh cap..cus..cyin..
Konon, pada zaman dahulu ada kalangan shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang mendakwahkan Islam di sebuah negeri yang penghuninya adalah manusia-manusia telanjang (al-uryan, bhs arab, -red).
aku manu bagi cerita rakyat nusantar nih..
ada yang mau??langsung aja deh cap..cus..cyin..
Asal Mula Nama Irian
Konon, pada zaman dahulu ada kalangan shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang mendakwahkan Islam di sebuah negeri yang penghuninya adalah manusia-manusia telanjang (al-uryan, bhs arab, -red).
Maka kemudian mereka menamai daerah tersebut dengan
Uryan (orang yang telanjang), dan nama itu kemudian menjadi seperti
pengucapan biasa yang kemudian diucapkan dengan Irian.
Adapun kebenarannya, Wallahu
a’lam, karena tidak ada penjelasan mengenai hal ini, hanya jika
penamaan Irian dikaitkan dengan Uryan (orang yang telanjang) memang
agak masuk diakal, karena sebagaimana kita ketahui kebiasaan (adat)
mereka dahulu adalah telanjang, hanya memakai penutup kemaluan bawah
saja, untuk laki-laki dan perempuannya, bahkan sebagian suku sampai saat
ini kita ketahui masih bertahan dengan adat ini.
Ada juga kabar berita bahwa pada zaman dahulu,
kebanyakan orang Irian dan kebanyakan orang Indonesia Timur (Papua,
Timor, Maluku dan sekitarnya) mereka mayoritas adalah beragama Islam,
setelah sebelumnya mereka tidak beragama (atheis), namun dikarenakan
gencarnya Kristenisasi yang dimulai sejak zaman penjajahan sampai
sekarang, sepertinya mereka berhasil mengkristenkan sebagian dari
mereka, karena cara mereka yang menghalalkan segala cara, semua cara
mereka usahakan termasuk mengikuti adat mereka, bahkan agama mereka
(nashrani) pun mereka adaptasikan dalam adat mereka, dan itu adalah
kebiasaan mereka sejak zaman dahulu, bahkan itu sudah diramalkan oleh
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa “…Orang Nashrani mereka beramal
tapi tanpa ilmu”. Dalam artian mereka berdakwah tanpa adanya ilmu jadi
walaupun harus mengikuti adat mereka asalkan target mereka tercapai
yaitu membuat mereka beragama Kristen (dengan kebodohan mereka) itupun
mereka lakukan, Na’udzubillah min dzalik.
Demikianlah sedikit kisah mengenai Irian dan
perkembangan dakwah di sana, adapun kebenarannya kita serahkan kepada
Allah Subhanahu wa ta’ala. Wallahu a’lam. Tapi, insya Allah berita ini
akan kami update jika kami memperoleh sumber lainnya yang lebih shahih,
atau kabar buruknya artikel ini akan kami hapus jika memang termasuk
kabar dusta yang menyesatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar